Kabid dan Kasubbid dari Bidang Kelembagaan Data dan Informasi (KDI) BPPKB Kab. Tanah Laut melakukan kunjungan ke kantor UPT BPPKB Kec. Pelaihari, pada hari Rabu tanggal 7 September 2016, dalam rangka sosialisasi dan koordinasi persiapan kegiatan update Pendataan Keluarga tahun 2016, selain itu juga melakukan evaluasi bersama berkenaan data pencapaipan KB Baru di Kec. Pelaihari. Kegiatan ini tentu menjadi energi positif bagi semua PKB dan Personil yang ada UPT Kec. Pelaihari.
Kamis, 08 September 2016
Kamis, 01 September 2016
Penyuluhan Narkoba dan PMS
UPT BPPKB Kec. Pelaihari bekerjasama dengan SMP Negeri 2 Pelaihari, pada hari Kamis, 1 September 2016 telah melaksanakan PENYULUHAN NARKOBA DAN PMS, yg dihadiri sekitar 30 peserta dari siswa-siswi SMPN 2 Pelaihari.
Meteri Narkoba dan PMS dipaparkan oleh Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Pelaihari, sedangkan materi Problem Remaja dan Motivasi Sukses dipaparkan oleh Ramli sebagai utusan IPeKB.
Selanjutnya Ka. UPT BPPKB bersama PKB Kec. Pelaihari dan Guru Pendamping siswa-siswi membentuk PIK Remaja, mulai dari pembentukan kepengurusan dan pemilihan nama PIK. Hasilnya sangat antusias dari siswa-siswi, mereka memberikan nama PIK Remaja SMPN 2 Pelaihari ini dengan nama PIK BAHANA, yg artinya PIK BAHAgia tanpa NArkoba. Salam Genre, No Free Sex, No Narkoba, No HIV/AIDS.
Selasa, 16 Agustus 2016
Presentasi Profil UPT BPPKB Kec. Pelaihari
Senin, 15 Agustus 2016, dalam acara Rapat Koordinasi Rutin Bulanan BPPKB Kab. Tala, Kepala UPT BPPKB Kec. Pelaihari melakukan presentasi tentang Profil UPT BPPKB Kec. Pelaihari dan hasil pencapaian KB Baru dan KB Aktif di Kec. Pelaihari. Kegiatan ini ditanggapi dan diberi masukan positif oleh para peserta yg berhadir, khususnya oleh Ibu Kepala BPPKB Kab. Tala, Bapa Sekretaris, Bapa Kabid KDI dan Ibu Kabid KB-KS.
Selasa, 09 Agustus 2016
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un
اِنّا لِله وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْن...
Telah berpulang ke rahmatullah:
NORBAITI, S.Sos (Penyuluh KB Kec. Bumi Makmur Kab. Tala)
Pada Hari Selasa, 9 Agustus 2016, dikebumikan pada hari yang sama, di Jl. Soetoyo S. Teluk Dalam Banjarmasin.
Kami seluruh jajaran Ka. UPT, Staf dan Personil UPT BPPKB Kec. Pelaihari,
Turut berduka cita dan berbela sungkawa atas meninggalnya saudari, sahabat dan kawan kita Norbaiti (Almh). Semoga Allah selalu melapangkan kuburnya, semua amal ibadah beliau diterima disisiNya, senantiasa diberikan rahmat dan ampunanNya, dan semoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan iman. Aamiin.
Selamat Jalan Norbaiti (Almh), Perjuangan dan jasamu untuk program Keluarga Berencana, untuk membangun Keluarga Indonesia tak akan pernah terlupakan, akan selalu kami kenang dan selalu kami lanjutkan.
Allahummaghfirlaha warhamha wa'afiha wa'fu anha. Aamiin.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَه وَارْحَمْه وَعَافِه وَاعْفُ عَنْه وَأَكْرِمْ نُزُولَه وَوَسِّعْ مُدْخَلَه وَاغْسِلْه بِالْمَاءِ وَالثَّلْج وَالْبَرَدِ وَنَقِّه مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْه دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِه وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِه وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِه وَأَدْخِلْه الْجَنَّةَ وَأَعِذْه مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ عَذَابِ النَّارِ
Jumat, 22 Juli 2016
Pengertian, Tujuan, dan Kegiatan Posyandu
Pengertian, Tujuan, dan Kegiatan Posyandu
Menurut data saat ini terdapat ribuan Posyandu yang hilang, baik dalam arti kegiatan, eksistensi, maupun secara fisik. Sementara jumlah kader yang aktif juga semakin menurun, sehingga dikawatirkan secara signifikan dapat menurunkan jangkauan pelayanan kesehatan kita.
Sebagaimana kita ketahui, Posyandu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat, yang menyelenggarakan system pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia, secara empirik telah dapat memeratakan pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak (Departemen Kesehatan, 1999).
Menurut Effendy (1998), Posyandu merupakan forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat, dari oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia sejahtera.
Tujuan Posyandu
Tujuan pokok dari Posyandu menurut Effendy (1998), antara lain untuk :
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak,
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak,
3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera,
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan–kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat, pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan geografi,
5. Meningkatkan dan pembinaaan peran serta masyarakat dalam rangka alih tehnologi untuk swakelola usaha–usaha kesehatan masyarakat.
Kegiatan Posyandu
Terdapat berbagai jenis kegiatan yang dilakukan pada Posyandu antara lain meliputi 5 kegiatan posyandu dan 7 kegiatan posyandu (sapta krida posyandu):
Lima kegiatan posyandu antara lain:
1. Kesehatan ibu anak,
2. Keluarga berencana,
3. Imunisasi,
4. Peningkatan gizi,
5. Penanggulangan diare;
Tujuh kegiatan Posyandu (sapta krida posyandu) meliputi:
1. Kesehatan ibu anak,
2. Keluarga berencana,
3. Imunisasi,
4. Peningkatan gizi,
5. Penanggulangan diare,
6. Sanitasi dasar,
7. Penyediaan obat esensial;
Pentingnya Posyandu
Sedangkan jenis pelayanan yang diberikan antara lain :
1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita,
2. Penimbangan bulanan,
3. Pemberian makanan tambahan,
4. imunisasai bagi bayi 0-11 bulan,
5. Pemberian oralit untuk penanggulangan diare,
6. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama;
Beberapa kegiatan pada pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur antara lain :
1. Pemeriksaan kesehatan umum
2. Pemeriksaan kehamilan dan nifas
3. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah
4. Imunisasi tetanus toxoid untuk ibu hamil
5. Penyuluhan kesehatan dan keluarga berencana
6. Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
7. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
8. Pertolongan pertama pada kecelakaan.
Prinsip dasar pelayanan Posyandu antara lain:
1. Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara pelayanan profesional
2. Adanya kerjasama lintas program yang baik kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, gizi, imunisasai, penanggulangan diare maupun lintas sektoral seperti: departemen kesehatan, bantuan desa dan badan koordinasi keluarga berencana nasional
3. Kelembagaan masyarakat pos desa, kelompok timbang/pos timbang, pos imunisasai, pos kesehatan
4. Mempunyai sasaran penduduk yang sama bayi umur 0-1 tahun, anak balita umur 1-4 tahun, ibu hamil, pasangan usia subur
5. Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan pembangunan kesehatan masyarakat desa dan primary health care .
Sistem Kerja Posyandu
Menurut Muninjaya (1999), sistem kerja Posyandu merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi input, proses dan output.
Input adalah ketersedianya sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan posyandu, yang meliputi antara lain:
1. Sarana fisik atau kelengkapan seperti bangunan, meja kursi, perlengkapan penimbangan, perlengkapan pecatatan dan pelaporan, perlengkapan penyuluhan dan perlengkapan pelayanan,
2. Sumber daya manusia yang ada seperti kader, petugas kesehatan dan aparat desa atau kecamatan yang ikut berperan dalam kelangsungan program,
3. Ketersedianya dana, sebagai penunjang kegiatan yang berasal dari pemerintah maupun swadaya masyarakat,
4. Penyelenggaraan kegiatan posyandu dan bagaimana cara persiapan serta mekanisme pelayanannya.
Proses, dalam sistem pelayanan Posyandu antara lain meliputi:
1. Pengorganisasian posyandu mencakup adanya struktur organisasi, yaitu adanya perencanaan kegiatan mulai persiapan, monitoring oleh petugas sampai evaluasi proses dan hasil kegiatan. Adanya kejelasan tugas dan alur kerja yang jelas serta dipahami oleh
kader posyandu ,
2. Pelaksanaan kegiatan posyandu yang mencakup pendaftaran, penimbangan, pencatatan penyuluhan, pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Program pokok yang minimal harus dilaksanakan meliputi lima pelayanan yaitu kesehatan ibu dan anak, gizi, keluarga berencana, penanggulangan diare dan imunisasi
3. Pembinaan dan pemantauan petugas yang mencakup adanya rencana kegiatan pembinaan dan pemantauan yang jelas dan tertulis, ada jadwal yang terencana dengan baik, siapa yang menjadi sasaran, cara pembinaan, pemantauan dan pemecahan masalah,
4. Pelaksanaan kunjungan rumah oleh kader untuk membina kesehatan dan gizi masyarakat terutama pada keluarga sasaran. Proses pelaksanaan kunjungan harus direncanakan siapa sasaran, kapan dilaksanakan, siapa yang melaksanakan dan hasil dicatat dalam kegiatan kader
5. Pelaksanaan evaluasi program dilaksanakan setiap bulan. Di tingkat posyandu dilaksanakan setelah selesai kegiatan pelayanan yang melibatkan kader, aparat desa, pembinaan kesejahteraan keluarga dan petugas pembina. Sedangkan di tingkat kecamatan dilaksanakan melalui pertemuan lintas sektor di kecamatan lain yang berkaitan dengan kesehatan dan perbaikan gizi serta keluarga berencana
6. Umpan balik tentang hasil kegiatan posyandu, hasil pembinaan dan evaluasi disampaikan melalui pertemuan rutin yang telah direncanakan. Umpan balik berasal dari aparat desa, tokoh masyarakat dan kelompok kerja personal baik tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten
7. Imbalan (reward) bagi kader, sangat bermanfaat untuk menjaga kelestarian kader dalam melaksanakan tugasnya, dan harus dipikirkan, karena dengan imbalan tersebut diharapkan dapat memelihara dan meningkatkan motivasi kerja kader.
Output – Keluaran kegiatan posyandu berupa cakupan hasil kegiatan penimbangan, pelayanan pemberian makanan tambahan, distribusi paket perbaikan gizi, pelayanan imunisasi, pelayanan keluarga berencana dan penyuluhan.
Sedangkan output kegiatan yang diharapkan berupa peningkatan status gizi, dan ibu hamil, penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, berat badan lahir rendah dan angka kesakitan.
Refference, antara lain : Depdagri. 1999. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Tentang Revitalisasi Posyandu Muninjaya, A., A., G. 2004. Manajemen Kesehatan, EGC, Jakarta.Effendy, N. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, EGC. Depkes RI. 1999. Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia sehat 2010.