BKKBN Jadikan Momentum Gaungkan Program Keluarga Berencana
Selasa, 28 Juni 2016
Berdasarkan keputusan Presiden RI No. 39 Tahun 2014 tentang Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) maka ditetapkan tanggal 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional bukan merupakan hari libur.
Pada tahun 2016 ini Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional XXIII akan diselenggarakan di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pelaksanaan HARGANAS XXIII tahun 2016 mengedepankan keikutsertaan keluarga dengan mengangkat empat konsep besar, yaitu reuniting (keluarga berkumpul), interacting (keluarga berinteraksi), empowering (keluarga berdaya), sharing and caring (keluarga berbagi)
"Hari keluarga tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, menjadikan Hari Keluarga tahun 2016 sebuah momentum bagi setiap keluarga Indonesia untuk kembali berkumpul bersama," kata Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty dalam keterangan yang diterima, Senin (28/6/2016).
Surya juga mengingatkan kembali pada seluruh keluarga Indonesia tentang pentingnya Revolusi Mental berbasis keluarga.
"Melalui nilai-nilai revolusi mental yang ditanamkan dalam keluarga, setiap individu diharapkan dapat lebih mengenal karakternya dan kembali menjalankan delapan fungsi keluarga sehingga dapat menciptakan keluarga bahagia sejahtera, dan juga peran penting pembangunan karakter dengan pembangunan keluarga menggunakan pendekatan siklus kehidupan," kata Surya.
Lebih lanjut menurutnya, BKKBN menerapkan pendekatan siklus kehidupan melalui Program Menjadi Orang Tua Hebat dan Bina Keluarga Balita (BKB) yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD-HI).
Hal ini sebagai upaya untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan esensia
l anak yang beragam pada periode ini, meliputi berbagai aspek
fisik dan non-fisik, termasuk mental, emosional, dan sosial serta
pendidikan karakter, Upaya BKKBN
juga dilakukan melalui Program Generasi beRencana (GenRe), dimana
program ini dikembangkan melalui dua pendekatan yaitu pusat Informasi
dan konseling remaja/mahasiswa (PIK R/M) dan kelompok bina keluarga
remaja (BKR).
Hal tersebut adalah upaya yang dilakukan melalui peningkatan pemahaman, pengetahuan, serta sikap dan perilaku positif remaja tentang, bagaimana remaja dapat menghindari seks pranikah, mencegah pernikahan dini, menjauhi narkoba, memahami dan menerapkan delapan fungsi keluarga, serta memiliki kecakapan hidup (fisik, mental, spiritual, kejuruan, kemampuan menghadapi kesulitan).
Kemudian bagi kaum lanjut usia, BKKBN juga memberikan perhatian bagi lansia dan keluarganya melalui Bina Keluarga Lansia (BKL) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki lansia untuk meningkatkan kualitas lansia mewujudkan Lansia Tangguh.
Dalam rangka memberdayakan perekonomian keluarga Indonesia BKKBN menerapkan program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), sehingga kesejahteraan keluarga dapat terwujud.
"Keluarga juga merupakan pilar pembangunan bangsa, lingkungan pertama dan utama yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan asah, asih, dan asuh, serta tumpuan untuk menumbuh kembangkan dan menyalurkan potensi setiap anggota keluarga," kata Surya Chandra.